Mungkin di antara para publisher Google Adsense pernah menerima pesan "alert" alias peringatan di akun Google Adsense yang isinya "Adsense Alert: You have rejected ad requests, which will result in lost revenue".
Pesan ini dalam versi bahasa Indonesia artinya "Anda telah menolak permintaan iklan, yang akan mengakibatkan hilangnya pendapatan". Pesan "alert" ini muncul di bagian "Access and authorization" dalam menu "Account Settings".
Saya sendiri juga pernah menerima pesan "alert" tersebut. Awalnya cukup bingung juga dan timbul banyak pertanyaan, di antaranya apa maksud "alert" ini, bagaimana hal ini bisa terjadi dan yang terpenting, mencari solusi bagaimana cara menghilangkan "alert" tersebut karena dengan munculnya "alert" tersebut akan mengakibatkan hilangnya pendapatan karena akan ada iklan Google Adsense yang tidak muncul.
Setelah googling cukup lama tapi belum juga menemukan solusinya, akhirnya saya mencoba mengikuti link petunjuk bantuan dari Google untuk mengatasinya. Ternyata dari link tersebut, didapat informasi berupa petunjuk bagaimana cara untuk mengatasinya disertai beberapa faktor dan alasan penyebabnya, sebagai berikut :
How to fix rejected ad request errors
When you see rejected ad request errors, it means your ad unit is crawling and targeting the wrong URL. This occurs when our URL detection has determined our ad unit is within an iframe, and has no content. This results in lower relevancy for your ads and lower revenue as we do not know the actual content of your page. When we are not able to determine the correct site information for an ad request, we serve "blank ads" that blend into the background of your pages.
Reasons why you see rejected ad request errors
Here are some possible reasons you're seeing these errors :
. Your ad code is nested within multiple iframes.
If your ad code is nested within multiple iframes, we are not able to determine the correct site information for an ad request.
. You’re using a Supply-Side Platform (SSP).
If you make use of a Supply-Side Platform (ad servers, yield managers, etc.) for ad optimization and you're receiving rejected ad request errors with their URLs, please contact the Supply-Side Platform to determine the best way to ensure that the correct site information is passed in your ad requests.
Dari informasi di atas, diketahui bahwa ternyata salah satu penyebabnya adalah karena kode iklan Google Adsense ditempatkan dalam satu slot widget yang bersamaan dengan kode HTML/Javascript lainnya yang mengandung "iframe". Setelah saya perhatikan dan telusuri, ternyata memang benar, ada beberapa kode iklan Google Adsense saya tempatkan dalam satu slot widget bersamaan dengan kode HTML/Javascript lainnya yang mengandung "iframe".
Setelah kode iklan Google Adsense saya tempatkan dalam slot widget tersendiri dan terpisah dengan kode HTML/Javascript yang mengandung "iframe", beberapa hari kemudian pesan "alert" itu sudah hilang dan di bagian "Access and authorization" dalam menu "Account Settings" sudah tidak ada lagi "Rejected ad requests" alias "No rejected ad requests".
Selamat mencoba, semoga informasi ini bermafaat bagi Anda yang sedang mengalami permasalahan yang sama.
Pesan ini dalam versi bahasa Indonesia artinya "Anda telah menolak permintaan iklan, yang akan mengakibatkan hilangnya pendapatan". Pesan "alert" ini muncul di bagian "Access and authorization" dalam menu "Account Settings".
Saya sendiri juga pernah menerima pesan "alert" tersebut. Awalnya cukup bingung juga dan timbul banyak pertanyaan, di antaranya apa maksud "alert" ini, bagaimana hal ini bisa terjadi dan yang terpenting, mencari solusi bagaimana cara menghilangkan "alert" tersebut karena dengan munculnya "alert" tersebut akan mengakibatkan hilangnya pendapatan karena akan ada iklan Google Adsense yang tidak muncul.
Setelah googling cukup lama tapi belum juga menemukan solusinya, akhirnya saya mencoba mengikuti link petunjuk bantuan dari Google untuk mengatasinya. Ternyata dari link tersebut, didapat informasi berupa petunjuk bagaimana cara untuk mengatasinya disertai beberapa faktor dan alasan penyebabnya, sebagai berikut :
How to fix rejected ad request errors
When you see rejected ad request errors, it means your ad unit is crawling and targeting the wrong URL. This occurs when our URL detection has determined our ad unit is within an iframe, and has no content. This results in lower relevancy for your ads and lower revenue as we do not know the actual content of your page. When we are not able to determine the correct site information for an ad request, we serve "blank ads" that blend into the background of your pages.
Reasons why you see rejected ad request errors
Here are some possible reasons you're seeing these errors :
. Your ad code is nested within multiple iframes.
If your ad code is nested within multiple iframes, we are not able to determine the correct site information for an ad request.
. You’re using a Supply-Side Platform (SSP).
If you make use of a Supply-Side Platform (ad servers, yield managers, etc.) for ad optimization and you're receiving rejected ad request errors with their URLs, please contact the Supply-Side Platform to determine the best way to ensure that the correct site information is passed in your ad requests.
Dari informasi di atas, diketahui bahwa ternyata salah satu penyebabnya adalah karena kode iklan Google Adsense ditempatkan dalam satu slot widget yang bersamaan dengan kode HTML/Javascript lainnya yang mengandung "iframe". Setelah saya perhatikan dan telusuri, ternyata memang benar, ada beberapa kode iklan Google Adsense saya tempatkan dalam satu slot widget bersamaan dengan kode HTML/Javascript lainnya yang mengandung "iframe".
Setelah kode iklan Google Adsense saya tempatkan dalam slot widget tersendiri dan terpisah dengan kode HTML/Javascript yang mengandung "iframe", beberapa hari kemudian pesan "alert" itu sudah hilang dan di bagian "Access and authorization" dalam menu "Account Settings" sudah tidak ada lagi "Rejected ad requests" alias "No rejected ad requests".
Selamat mencoba, semoga informasi ini bermafaat bagi Anda yang sedang mengalami permasalahan yang sama.